Terima kasih, dengan menggunakan madu “KiSantoso” ini, anda telah berperan dalam mengembalikan peradaban madu di
Indonesia yang telah coreng-moreng di tangan orang-orang bersifat jahat.
Ketahuilah,
pertama kali orang eropa berencana menginjakkan kaki di Indonesia itu masih
hutan belantara, belum berperadaban.
Tapi ketika
belanda sampai di banten (22 juni 1596), mereka (shock) kaget karna menemukan
pelabuhan internasional yang sangat ramai melebihi kota amsterdam (ibu kota
belanda) kala, itu. Di pasar banten situ, telah tersedia stok madu yang
melimpah.
Jadi siapa berani
mengklaim hasil madu Indonesia benar-benar tertinggal ???
Bahkan, lebah
madu itu sangat produktif bekerja di suhu 33-360 (derajat celcius).
Tentunya anugerah itu jatuh ke bumi cipratan surga di garis khatulistiwa:
Indonesia tak mau kalah. Mestinya jangan memutar balik fakta bahwa madu terbaik
mestinya dari Indonesia….
jangan sampai
terulang, seperti kasus impor garam ke negeri maritim, padahal kualitas
produk-produk Indonesia tak mau kalah. Mestinya dari Indonesia..
tapi mengapa
sebaliknya yang terjadi banyak beredar madu-madu tak bertanggung jawab pada
kesehatan? Rupanya butuh sedikit polesan “keahlian” dan bersama-sama tulus
belajar untuk “bisa di percaya”.
Dengan sekuat
tenaga, kami berani menjual kepercayaan: inilah produk madu terbaik dari yang
baik…..!
Madu termasuk bagian penting dari peradaban pesantren, dalam
kitab ta’lim muta’alim (kode etik
santri), di sebutkan bahwa minum madu dapat menyebabkan mudah menghafal, bisa
menyembuhkan penyakit, dan mampu mengurangi dahak. Perlu di camkan: segala
sesuatu yang menimbulkan bertambahnya dahak akan menyebabkan mudah lupa dan
gampang sakit.
Pesantren sangat menghargai madu karena menggunakan teknik
hafalan (optimasi otak kiri). Hafalan di gunakan untuk menjaga keaslian
al-qur’an dan kitab kuning dari generasi ke generasi agar terhindar pemalsuan.
Ada kaidah: tak akan sempurna pemahaman seseorang kecuali
dengan menghafal terlebih dahulu. Memang, Tuhan bisa menganugerahkan pemahaman
(pengertian) suatu ilmu kepada siapa saja, tapi kans terbesar penerima ilmu
hanya orang-orang yang fisik otaknya cerdas. Masalah pemahaman itu tugas hati.
Menurut Imam Syafi’i, menyampaikan ilmu (pemahaman) itu
dengan hati diterima dengan hati pula.
Madu "Ki Santoso" bersama tim berkomitmen
menyediakan madu yang benar-benar asli, murni, dan berkualitas tinggi serta
madu tanpa kadaluarsa guna mengembalikan makna peradaban madu untuk obat yang
mana orang-orang terdahulu berprinsip, lebih baik tidak punya emas, dari pada
tidak menyimpan madu di rumah.(DBL)
Untuk pemesanan madu asli ini silahkan menghubungi "Ki Santoso" atau sms ke 085242099179
BERSAMBUNG KLIK DISINI